Pada zaman melenial saat ini, warga jemaat GKJ Baki Pepanthan Daleman khususnya, mulai belajar atas keberhasilan yang telah dibangun oleh sesepuh-sesepuh Gereja, untuk menjalin kerukunan dan kebersamaan antara Gereja dengan Masyarakat sekitar, antara Gereja dengan pemerintah setempat. Perjuangan dan kerja keras harus diupayakan untuk mewujudkan kerukunan dan kebersamaan ini dalam iklim sosial budaya dan politik sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia saat ini.

Berdasarkan sejarah berdirinya Gereja Kristen Jawa Baki pepanthan Daleman dan uraian singkat di atas, rencana renovasi Gedung Gereja Baki Pepanthan Daleman, design arsitektur akan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

1. Gedung Gereja bisa mencerminkan cinta kasih Tuhan kepada umat manusia, supaya siapapun yang melihat, siapapun yang memandang gedung gereja dapat merasakan sapaan akan cinta kasih Tuhan.
2. Gedung Gereja Baki Pepanthan Daleman berada di Dusun Candaran Desa Jetis Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo yang memiliki budaya jawa, sehingga design arsitektur harus mencerminkan budaya jawa. Hal ini menjadi penting supaya Gereja ikut berperan aktif dalam melestarikan budaya jawa, khususnya dalam design Gedung Gereja, meskipun saat ini kita hidup pada zaman melenial.
3. Gedung Gereja harus didesign sedemekian rupa supaya bisa menggambarkan kerukunan dan kebersamaan antara Gereja dengan masyarakat, antara Gereja dengan pemerintah.

Adapun tujuannya kenapa harus didesign berdasarkan hal-hal tersebut di atas adalah sebagai berikut :

1. Mendewasakan internal warga jemaat, karena merasa mendapat tempat untuk bisa semakin menghayati cinta kasih Tuhan.
2. Mewartakan cinta kasih Tuhan kepada umat manusia dengan design arsitektur yang sedemikian rupa. Itu uraian singkat tentang sejarah singkat pepanthan daleman dan filosofi rencana renovasi gedung gereja pepanthan daleman.