(0271) 625546
29 Juli 2024
Bacaan Alkitab :
Bahan Renungan :
Mengapa Yesus meludahi orang untuk menyembuhkannya? Tindakan ini menarik karena memingungkan. Sebab bagi orang Yahudi, bahkan terkhusus dalam kalangan Eseni (seperti Yohanes Pembaptis) meludahi orang adalah tindakan yang tidak baik. Malah meludahi adalah tanda permusuhan yang dekat dengan perasaan benci. Dalam hal ini penting untuk memahami konteks dari peristiwa ini. Setidaknya bisa kita lacak pada perikop sebelumnya di mana Yesus sempat bertatapan dan berdebat dengan orang Farisi yang mempertanyakan kuasa Yesus. Ketika mereka meminta tanda, sebenarnya kita bisa cermati ucapan Yesus yang tampak geram melihat ketidakpercayaan mereka.
Pada bacaan kali ini, tampak bahwa tanda itu benar-benar ingin dibuktikan Yesus. Pertama dengan meludahi orang itu, Yesus seolah ingin menunjukkan bahwa tindakan itu saja sudah memberi perubahan. Orang yang tadinya sama sekali buta, mulai melihat bayangan. Lalu kemudian disempurnakan Yesus dengan meletakkan tangannya, sehingga orang itupun bisa melihat. Jika kita amati, Yesus dua kali kerja! Mengapa tidak langsung saja meletakkan tangannya?
Mungkin saja Yesus memang dengan sengaja menggunakan cara yang esktrem. Bila coba kita bayangkan saja situasinya, barang kali Yesus tampak sangat arogan dengan mendemonstrasikan dua tindakan tersebut. Namun bila kita dudukkan konteks tindakan itu di hadapan orang Farisi yang meminta tanda, sikap Yesus adalah bentuk kritik yang sangat tegas pada ketidakpercayaan mereka. Sebab tanda yang umumnya diharapkan oleh orang Farisi sangat lekat dengan asumsi-asumsi tentang sosok mesias yang heroik dan karismatis dating seperti pahlawan bangsa. Sementara Yesus, cukup hanya menunjukkan betapa menolong orang-orang kecil untuk makan dan sembuh dari penyakitnya adalah misi yang utama dalam memuliakan Allah, daripada menunjukkan dirinya sebagai Mesias yang terhormat.
Pdt. Hizkia Fredo V., S.Si., M.Fil.