(0271) 625546

gkjbaki@gmail.com

Renungan Ibadah

07 April 2023

renungan Ibadah, Jumat Agung : Kematian Dia Yang Dinista, Membawa Pendamaian Baka, LPP Sinode GKJ dan GKI SW Jateng, gereja kristen jawa, gkj, gkj baki, gereja kristen jawa baki, baki, sukoharjo, gkj klasis sukoharjo, klasis sukoharjo, klasis, sinode gkj, sinode

Jumat Agung : Kematian Dia Yang Dinista, Membawa Pendamaian Baka

Bacaan Alkitab :

  • Yesaya 52 : 13 - 53 : 12
  • Mazmur 22
  • Ibrani 10 : 16-25
  • Yohanes 19 : 16-37

Bahan Renungan :

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Seorang pengarang dan filsuf Rusia, Fyodor Dostoyevsky, pernah menuliskan “Mengapa Allah menyembunyikan wajah-Nya ‘pada saat yang paling kritis’… seakan dengan sukarela menyerah pada hukum alam yang buta, tuli, dan tidak memiliki belas kasihan?

Ungkapan itu memang terasa sangat getir, mempersoalkan sikap Allah yang dirasakan membiarkan kepahitan penderitaan terjadi. Penderitaan, yang dapat disebabkan oleh berbagai hal di dalam kehidupan manusia, baik hal-hal yang alamiah karena interaksi manusia dengan alam, seperti pandemi, serta bencana alam lainnya. Juga penderitaan yang terjadi karena ketidakadilan dan penindasan manusia atas sesamanya. Bagaimana mungkin Allah yang adalah Sang Kasih membiarkan penderitaan yang tidak berbelas kasihan mendera manusia dan memisahkan orang-orang dari mereka yang sangat disayangi, oleh kematian?! Mengapa Allah diam, nampak bagai menyembunyikan wajah-Nya dari kenyataan derita dan duka yang menimpa orang-orang yang dikasihi-Nya? Pedulikah Allah?

Saudara-saudari,
Jumat Agung yang kita peringati saat ini, mengantar kita untuk menghayati jawaban Allah yang penuh kasih sayang kepada kita yang seringkali bertanya-tanya tentang derita dan nestapa.

Jumat Agung yang memperingati kematian Sang Anak Tunggal Allah, menyampaikan berita pengharapan bagi kita, yang terkadang juga dilanda perasaan takut untuk berharap, lelah untuk berharap, sebagaimana umat Yehuda dalam pembuangan di Babel mengalami itu.

Momen Jumat Agung hari ini, saat kita mengingat kematian Tuhan Yesus Kristus, menyampaikan berita belarasa Allah bagi semua insan berdosa yang mengalami penderitaan di dunia bahwa Allah tidak menjaga jarak terhadap penderitaan dan kematian yang menyengsarakan dan mendukakan manusia. Allah tidak hanya mendengar tangis dan jerit manusia dalam derita yang dialami. Allah tidak hanya melihat air mata yang tumpah, nyawa yang meregang dan jeritan yang memilukan, jauh di sana dari tahta-Nya di sorga, melainkan Allah sendiri masuk ke dalam kenyataan derita bahkan mengalami kematian yang sesungguhnya. Yesus Kristus, Sang Firman Allah yang menjadi manusia, Anak Allah yang Tunggal, mengalami keterpisahan dengan Sang Bapa! Dia yang sejak kekekalan ada di dalam persekutuan kasih sempurna, di dalam kesatuan dengan Bapa dan Roh Kudus, harus mengalami keterpisahan yang sangat menyakitkan itu. Dia yang adalah Sang Kehidupan, memilih untuk mengalami kematian, sebagaimana dialami manusia ciptaan-Nya. Manakala kita menangisi kekasih hati kita: orang tua, anak, pasangan hidup atau pun Saudara dan sahabat yang meninggalkan kita, Allah sungguh mengerti tangisan dan rasa kehilangan itu.

Meski demikian, lihatlah, bahkan dalam derita dan kesakitan, Yesus tetap menyatakan rahmat Allah dengan begitu mengharukan. Manakala Yesus dalam keadaan sekarat, berpesan kepada murid yang dikasihi-Nya untuk menjaga ibu-Nya. Pesan itu adalah ucapan pertama Yesus yang dikatakan-Nya dari atas salib (Yoh. 19:26-27). Dengan demikian Injil Yohanes menegaskan tentang kasih Yesus yang berdaulat, yang bahkan di tengah-tengah penderitaan-Nya, tidak pernah dikompromikan. Manusia, sebagaimana diwakili oleh sosok Pilatus, seringkali bertindak dan mengambil keputusan dengan menjadikan kepentingan diri sendiri, sejahtera dan rasa aman diri sendiri, sebagai dasar. Yesus Kristus, menyatakan kasih secara penuh bahkan dengan mengurbankan Diri-Nya sendiri! Yesus tidak menghakimi apalagi menghukum orang-orang berdosa yang menghujat-Nya. Dia justru menyampaikan penebusan, menuntaskan karya penebusan yang merupakan kehendak Allah. Dia adalah yang benar dan adil. Sebagai ‘yang benar dan adil’ (Ibrani: tsaddiq) Yesus, yang bagaikan sang hamba Tuhan yang menderita (Yes 52 & 53), bukannya menghakimi atau menghukum umat yang memberontak, dengan kekuatan Allah, melainkan akan membenarkan umat, memulihkan, membuat umat dapat bersikap benar dan adil. (Yes. 53:11).

Melalui penderitaan-Nya, Yesus akan membawa manusia memahami apa artinya kasih, anugerah pengampunan dan pendamaian yang sejati. Kristus sendiri dengan sempurna menyatakan Allah yang sepenuhnya berkenan hadir dan tinggal diam bersama umat-Nya, juga bahkan di dalam penderitaan dan sengsara. Buah dari kehadiran dan pengorbanan Yesus itu berupa undangan bagi orang percaya untuk hidup dalam persekutuan dan kesatuan dengan menghayati salib Kristus yang mendamaikan manusia dengan Allah dan dengan sesama. Penyaliban Yesus berulang-ulang memanggil orang berdosa untuk mendekat kepada Allah, di dalam keyakinan iman yang teguh.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Orang yang menyambut undangan dari Allah itu akan hidup saling mendukung dan menguatkan, berbagi tangisan dan air mata, diinspirasikan oleh Kristus yang memberi Diri-Nya untuk disalibkan, yang mendorong orang hidup dalam kasih dan perbuatan baik, di tengah kehidupan yang sementara di dunia ini. Kehidupan yang diwarnai derita oleh karena bencana di luar kuasa kita manusia maupun bencana yang terjadi karena sikap serakah dan jumawa kita. Kehidupan yang demikian itu, hanya akan menggilas umat manusia dalam nestapa bahkan putus asa apabila setiap orang dibiarkan atau saling membiarkan dan meninggalkan sesamanya dalam sengsara.

Allah dalam Kristus Yesus, melalui kematian-Nya mendamaikan dan mempersatukan kita agar hidup sebagai sesama yang hadir untuk saling menguatkan dan menopang di dalam menghadapi kenyataan-kenyataan hidup yang tidak selalu manis. Kita melakukan itu tidak sendirian, sebab Allah hadir menemani kita, ikut mengalami duka dan tangis kita. Amin.

kebaktian, kebaktian online, live streaming, gereja kristen jawa, gkj, gkj baki, gereja kristen jawa baki, baki, sukoharjo, gkj klasis sukoharjo, klasis sukoharjo, klasis, sinode gkj, sinode