(0271) 625546
09 April 2023
Bacaan Alkitab :
Bahan Renungan :
Jemaat yang dikasihi dan mengasihi Tuhan,
Rekonsiliasi menjadi sebuah isu yang saat ini menjadi sangat penting untuk dibahas. Ada begitu banyak kisah kehidupan yang membawa manusia pada perbedaan sikap yang bisa membawa suasana permusuhan semakin meruncing. Perang antar negara masih terjadi, perselisihan antar golongan maupun dalam lingkup keluarga juga sangat mungkin muncul dalam hidup keseharian, oleh karena itu semangat rekonsiliasi menjadi pintu masuk bagi pewartaan kerajaan Allah bagi dunia.
Yesaya mengajak kita melihat bahwa sebenarnya Tuhanlah yang berkuasa atas dunia ini. Semua bangsa di dunia ada dalam kuasa Tuhan. Carut marut relasi antar negara yang berujung pada peperangan semua ada dalam kendali Tuhan. Nubuat bahwa dari Gunung Sionlah bangsa-bangsa akan mengalami rekonsiliasi menjadi berita penting yang perlu disampaikan. Karya Kristus yang mati dan bangkit membawa berkat bagi semua bangsa adalah penggenapan bahwa dari Gunung Sion kesatuan bangsa-bangsa itu terjadi. Kegembiraan dan sukacita akan menjadi warna dari rekonsiliasi.
Dalam lingkup sebuah bangsa, sebenarnya Tuhan sudah menunjukkan bahwa pengalaman bangsa Israel di padang gurun yang masih terus berselisih bisa didamaikan dengan mujizat yang dibuat-Nya. Meskipun Musa dengan kemarahan memukul bukit batu karena sungut-sungut bangsa Israel minta air, Tuhan tetap saja menghadirkan mujizat dari sana. Rekonsiliasi antara Musa dan bangsa Israel saat itu menjadi penting untuk dikerjakan karena perjalanan menuju negeri perjanjian masih Panjang. Peristiwa itu sebenarnya membawa konsekuensi yang berat bagi Musa karena akhirnya dia hanya bisa melihat dari jauh saja negeri perjanjian itu.
Jemaat yang dikasihi dan mengasihi Tuhan,
Dalam lingkup jemaat semangat rekonsiliasi didorongkan terjadi dalam kesediaan mengikut Tuhan dengan penuh totalitas. Karya keselamatan Kristus di kayu salib adalah bentuk nyata bagaimana Tuhan mau membangun rekonsiliasi dengan umat-Nya. Oleh karena itu kemurnian diri dalam menyambut karya Tuhan menjadi sangat penting. Toleransi akan dosa ditutup karena akan menodai rekonsiliasi itu. Dosa sekecil apapun bisa menjadi seperti ragi yang mempengaruhi seluruh adonan dan oleh karena itu akan merusak karya Tuhan. Roti tak beragi yang disantap bangsa Israel saat merayakan Paska menjadi symbol bahwa pemurnian diri menjadi penting untuk terus diupayakan.
Dalam lingkup pribadi, menemukan rekonsiliasi atas harapan dan realita juga menjadi aspek yang penting. Kleopas dan temannya yang mengalami pergumulan akan hal tersebut dijawab Yesus dengan kesediaan-Nya menemani mereka dalam perjalanan. Teguran, bimbingan dan sapaan khusus dilakukan Yesus untuk memberikan dukungan bagi mereka dalam penemuan akan kemantapan iman mereka. Gambaran Yesus yang mau menemani Kleopas dan temannya juga menjadi gambaran bahwa saat inipun Yesus masih terus menemani umat-Nya dalam berbagai pergumulan yang dihadapi. Pengenalan Yesus akan setiap pribadi membuat Dia bisa menemani setiap pribadi dengan cara yang berbeda. Berbagai rekonsiliasi dalam diri memungkinkan setiap pribadi menemukan kemantapan iman dalam mengikut Dia. Sebagaimana Kleopas dan temannya yang kemudian tetap memiliki semangat yang berkobar mewartakan kebangkitan Yesus pada para Rasul adalah gambaran bagaimana setiap pribadi mau mngobarkan semangat rekonsiliasi yang terus disebarluaskan dalam lingkaran pengaruh yang dimiliki.
Jemaat yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, Setiap kita tentu punya pergumulan yang membutuhkan rekonsiliasi, baik itu rekonsiliasi internal ke dalam diri maupun eksternal kepada pihak lain. Kebangkitan Yesus adalah sumber kekuatan bagi semangat rekonsiliasi itu. Kebangkitan Yesus adalah rekonsiliasi terbesar yang dialami manusia karena diperdamaikan lagi dengan Allah. Dengan pendamaian ini diharapkan setiap pribadi bersedia menghidupkan rekonsiliasi di berbagai segi dalam hidupnya. Mengobarkan semangat rekonsiliasi menjadi bagian yang melekat karena Tuhan sudah terlebih dahulu membangun rekonsiliasi pada kita dalam kebangkitannya.
Kiranya Tuhan memampukan kita semua. Amin