(0271) 625546
15 Mei 2023
Bacaan Alkitab :
Bahan Renungan :
Pada minggu ini kita masih berada dalam penghayatan masa Paskah yang berpusat pada peristiwa Yesus Kristus yang mati lalu bangkit dari antara orang mati. Dalam iman Kristen, kebangkitan Kristus menjadi salah satu peristiwa penting dikarenakan manusia diselamatkan dari dosa. Yang mana bentuk penyelamatan yang dilakukan Yesus Kristus merupakan sebuah inisaitif Allah. Dalam hal ini, Allah dengan sendirinya mau menyelamatkan umat manusia dengan cara menjelma menjadi manusia itu sendiri.
Inisiatif yang Allah lakukan diwujudkan dengan menghadirkan kemanusiaan yang baru, atau bisa dikatakan sebagai kondisi manusia yang telah mengalami kelahiran baru. Ayat 3 telah jelas menerangkan bahwa “karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati”. Dalam hal ini, kelahiran baru bagi manusia bisa dimengerti sebagai sebuah gambaran dari anugerah dari Allah yang sekaligus berinisiatif untuk menyelamatkan seluruh ciptaan. Maka, manusia yang menjadi ciptaan baru, memiliki peran untuk menghadirkan ikatan yang penting dengan ciptaan lainnya. Dengan kata lain manusia yang secara khusus menerima anugerah keselamatan itu, harus juga menyebarkan rasa keselamatan bagi ciptaan lainnya.
Di sinilah kemudian, kelahiran baru bagi manusia dapat menghadirkan sebuah pengharapan. Dalam bacaan kali ini gambaran akan pengharapan diperlihatkan sebagai sorga yang akan terjadi pada akhir zaman. Gambaran tersebut terdapat pada ayat 4 dan 5 yang tertulis demikian:
“[…] untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang terjadi untuk dinyatakan pada zaman akhir.”
Ernst Bloch, salah satu pemikir yang menarik pemikirannya menganai pengharapan, mengatakan bahwa harapan merupakan sebuah tindakan yang aktif. Bloch menerangkan bahwa kita sebagai manusia tidak bisa hanya diam untuk berharap. Melainkan manusia dengan segala kapasitasnya, mesti mencoba untuk meraih atau mewujudkan harapan tersebut. Sebagai contoh misalnya ketika kita menginginkan sebuah tas atau barang lainnya. Menginginkan suatu barang merupakan bentuk dari pengharapan. Dan untuk meraihnya, kita pun perlu untuk berupaya. Misalnya saja dengan cara mengumpulkan uang, bekerja, atau mengambil uang dalam tabungan. Upaya untuk meraih harapan itu kemudian disebut sebuah tindakan aktif, yakni tindakan untuk selalu berusaha mewujudkan harapan.
Contoh lainnya adalah tentang sorga. Dalam iman kita, sorga merupakan sebuah pengharapan yang ingin dicapai oleh semua orang Kristen. Umumnya, sorga dibayangkan sebagai keadaan yang damai tanpa penderitaan. Lantas bagaimana mencapainya? Belajar dari Bloch dan penulis Surat Petrus, untuk meraih sorga yang demikian diperlukan tindakan aktif. Kondisi damai tanpa penderitaan itu tidak hanya bisa dinantikan secara pasif, melainkan secara iman harus diupayakan melalui tindakan-tindakan aktif. Maka, refleksi sebagai manusia yang menerima anugerah hidup baru, sudah semestinya kita mengerti adanya tanggung jawab bahwa kita harus melakukan sesuatu. Supaya anugerah keselamatan yang kita yakini dalam iman, tidak berhenti pada angan-angan melainkan dapat diwujudnyatakan dalam relasi antara manusia dan segala ciptaan.
Pdt. Hizkia Fredo V., S.Si., M.Fil.