(0271) 625546
22 Mei 2023
Bacaan Alkitab :
Bahan Renungan :
Berdasarkan beberapa penelusuran, kitab Kisah Para Rasul ditulis oleh penulis yang sama dengan Injil Lukas. Dan banyak ahli mengatakan bahwa Kisah Para Rasul merupakan tulisan lanjutan dari Injil Lukas. Bila Injil Lukas berfokus pada seluruh kisah dan karya Yesus, Kisah Para Rasul berkisah tentang kiprah para murid pasca Yesus naik ke sorga. Oleh sebab itu dapat kita temukan banyak kisah tentang berbagai hal yang dialami oleh para murid dalam melakukan karya sebagaimana ditugaskan oleh Yesus.
Tentu tidak mudah ketika pertama kali para murid melakukan karya tanpa gurunya. Mereka menemui berbagai tantangan yang tidak jarang membuat mereka takut dan gentar. Dan dalam situasi itulah kita juga mendapati bahwa Roh Kudus menjadi unsur utama yang melengkapi pekerjaan para murid. Oleh sebab itu, ketika mereka takut kemudian menjadi berani, dan ketika mereka berada dalam kesulitan kemudian dimampukan untuk melampauinya. Dari sinilah pertama-tama dapat kita pahami bahwa Roh Kudus adalah penolong.
Dalam bacaan yang kita simak, doa yang diucapkan para murid memuat setidaknya beberapa refleksi. Yang pertama, mereka mengungkapkan perasaan mereka di hadapan situasi yang dirasa tidak menguntungkan. Mereka tahu bahwa apa yang mereka kerjakan nantinya bisa menghatarkannya pada keadaan-keadaan yang sulit. Mereka tahu betul bahwa banyak orang yang membenci dan tidak menghendaki pekerjaan mereka. Dan refleksi yang kedua, kendati mereka berada di dalam situasi itu, mereka juga tahu bahwa melalui pertolongan Roh Kudus Allah menguatkan dan membantu memperlengkapi mereka untuk tetap melakukan tugasnya. Dalam hal ini, ada kesadaran bahwa mereka tidak pernah melakukan segalanya sendiri.
Di dalam hidup, dilema serupa sering muncul di dalam diri orang percaya. Misalnya saja adanya benturan antara rasa ragu dan yakin di dalam hati seseorang. Di satu sisi, himpitan dari situasi yang tidak menguntungkan sering membuat orang gentar dan ragu untuk melakukan tugasnya. Namun di sisi lain, keyakinan iman mendorong kita untuk tetap melakukan apa yang menjadi tugas panggilan sebagai orang percaya. Dalam bacaan Alkitab kali ini, kita diingatkan tentang cara berdoa yang jujur sekaligus menguatkan para murid Tuhan. Jujur karena mereka tidak menutup mata pada kesulitan dan tantangan yang menjadi beban, namun menguatkan karena mereka menjadi semakin yakin dan berani untuk tetap mewartakan firman Allah.
Sebagai jawaban atas doa itu, Roh Kudus pun hadir mendampingi dan menguatkan siapa saja, untuk dapat tetap melakukan apa saja demi mewartakan firman di tengah tantangan dan kesulitan yang ada.
Pdt. Hizkia Fredo V., S.Si., M.Fil.