(0271) 625546
12 Juni 2023
Bacaan Alkitab :
Bahan Renungan :
Menarik untuk mencermati teguran rabbi Gamaliel terhadap anggota Sanhenderin yang sedang mengadili para rasul. Sebab pertimbangan yang dia ajukan didasarkan pada pengamatannya terhadap gerakan-gerakan pemberontakan. Dua contoh yang disebutnya yakni pemberontakan yang dilakukan oleh Teudas dan Yudas dari Galilea. Ada informasi yang menyebutkan bahwa pemberontakan ini terjadi tidak lama dan berakhir dengan kegagalan karena kematian pemimpinnya. Rabbi Gamaliel mencermati hal ini, dan melihat bahwa gerakan Yesus rupanya berbeda. Meskipun Yesus yang disinyalir sebagai pemimpin gerakan sudah dibunuh, namun gerakan paara pengikutNya justru semakin solid dan semakin luas menyebar.
Seolah memberi simpati, rabbi Gamaliel mengajak anggota Sanhendrin untuk memikirkan ulang apa yang para rasul lakukan. Ia melihat bahwa gerakan para rasul memiliki daya yang tidak biasa. Sebab mereka seperti tidak tergantung pada keberadaan sosok pemimpin yang memegang komando. Bahkan rabbi Gamaliel tidak ragu untuk mengajukan pertimbangan bahwa bisa saja gerakan itu berasal dari Allah. Ia mebedakan gerakan politis yang manusiawi dan gerakan dari Allah sendiri. Bila gerakan politis yang dilakukan manusia bisa selalu dihancurkan, gerakan dari Allah tidak akan bisa dilawan oleh siapapun. Di sinilah dapat kita pahami logika korelasi antara daya Roh Kudus yang memiliki peran penting dalam gerakan para rasul, yang bersinambung dengan keberadaan gereja dalam sejarah. Dalam iman kita, karya Roh Kudus mempresentasikan karya Allah dalam diri para rasul itu masih berlangsung bahkan hingga saat ini dalam diri gereja.
Namun dilema yang dihadapi gereja di masa kini mulai mengemuka dalam kebingungan dalam menghayati penyertaan Roh Kudus. Dalam masa krisis, dilema ini cukup jelas terlihat ketika ada kecenderungan pada gereja untuk menyerah atau memilih pasif dalam mengupayakan pelayanannya. Hal ini diperkuat adanya fakta bahwa tidak sedikit pelayan yang kehilangan arah dan semangat dalam berpelayanan di tengah himpitan bencana dengan dalih yang secara manusiawi masuk akal.
Namun demikian, ada fakta lain yang juga menarik. Di samping banyak semangat yang layu, ternyata selalu ada kekuatan dan kreativitas yang mau bertumbuh. Walau ada sosok yang menghilang, tetapi ada sosok-sosok lain yang muncul. Di sinilah ucapan rabbi Gamaliel menjadi penting. Bahwa gerakan manusia memang bisa hancur atau hilang, namun gerakan dari Allah tidak akan pernah kehilangan kekuatannya. Mari Imani dan yakini, bahwa sampai saat ini Allah mengaruniakan Roh Kudus-Nya kepada setiap orang yang percaya (gereja), supaya tidak berhenti untuk melakukan karya sesuai kehendak Allah.
Pdt. Hizkia Fredo V., S.Si., M.Fil.