(0271) 625546
27 Februari 2023
Bacaan Alkitab :
Bahan Renungan :
Kata Maria: Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. (Lukas 1:38a)
Kira-kira apa yang ada di benak para tenaga medis beberapa hari ini? Ketika mereka harus tetap bekerja dengan berbagai resiko yang mengintainya. Di media-media, sering dikabarkan juga bahwa mereka mulai kuwalahan, karena bukan hanya kelelahan secara fisik yang dirasakan namun juga karena terbatasnya sarana yang ada. Maka, tidak hanya sekedar beresiko tertular, namun jelas nyawa mereka selalu berada dalam bahaya. Marilah sejenak berempati kepada mereka dengan mencoba membayangkan situasinya. Bahwa meski ada kekhawatiran yang luar biasa, namun ada kewajiban dan panggilan tugas yang harus dilakukan.
Sama halnya, betapa kagetnya Maria ketika ia menerima kabar yang tidak biasa. Bukan hanya si penutur berita bukanlah makhluk yang biasa, namun berita yang diterimanya tidak wajar. Barang kali, saat itu adalah pertama kalinya Maria ditemui malaikat. Lebih lagi, ia menerima kabar yang tidak biasa karena segala keanehan yang harus dialaminya di waktu yang akan datang. Keterkejutan yang dialaminya dua kali lipat, pertama karena ia bertemu dengan makhluk asing yang belum pernah ditemui, dan kedua ia harus menerima tugas yang beresiko karena ia akan mengandung di luar pernikahan. Bila hal ini diceritakannya kepada orang lain di masa itu, kemungkinan besar ia akan dikucilkan, dihina dan jelas dianggap berdosa oleh lingkungannya. Namun yang menarik, Maria menjawab dengan penuh keyakinan, menerima tugas itu sebagai bentuk ketaatan seorang hamba pilihan Allah.
Bagi semua orang beriman, Maria adalah teladan yang luar biasa. Ia tidak hanya menunjukkan sikap yang taat, namun juga dengan penuh keyakinan bahwa kehendak Allah adalah yang utama. Hal itulah yang menjadikannya berani dan tidak ragu melakukan apa yang harus dilakukannya sebagai orang yang dipilih Allah. Bila saja kita berada dalam posisinya, apa yang akan kita lakukan?
Allah bisa memilih siapa saja untuk melaksanakan apa saja yang menjadi kehendaknya. Setiap orang dengan ragam kemampuannya, ditempatkan dalam peran yang berbeda-beda dengan segala resiko dan konsekuensinya. Maka, marilah belajar untuk dapat saling mendukung dan bekerja sama. Saling berempati dan mendoakan. Supaya setiap kita yang sudah dipilih, dapat dengan setia dan melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan kehendak Allah.
Pdt. Hizkia Fredo V., S.Si., M.Fil.