(0271) 625546
27 November 2023
Bacaan Alkitab :
Bahan Renungan :
Bacaan kalini bercerita tentang Paulus yang sudah tiba di Filipi, sebuah kota di utara laut Yunani. Filipi adalah salah satu kota yang penting sejak berdirinya kekaisaran Makedonia. Dan ketika Paulus sampai di sana, Filipi sudah menjadi salah satu kota yang sering menjadi tujuan migrasi. Hal itulah kenapa di Filipi sudah ada sinagoge, tempat ibadah orang Yahudi yang menandakan komunitas Yahudi sudah cukup lama hidup di sana.
Selain kisah tentang Paulus yang membaptis Lidia, peristiwa lain yang menarik dari perikop kali ini adalah adanya hamba perempuan yang mempunyai roh tenung mengikuti Paulus, sambil menyebut-nyebut identitas Paulus sebagai hamba Allah yang mewartakan keselamatan. Dan anehnya Paulus justru terganggu lalu menyuruh roh itu keluar dari hamba perempuan itu, kemudian sembuhlah perempuan itu. Meskipun, roh tenung dalam hamba perempuan itu mengatakan hal yang benar tentang Paulus mengapa ia terganggu?
Roh tenung adalah salah satu sihir yang terkenal di waktu itu, sebagai cara para penyihir membaca masa depan atau meramal. Ada banyak metode yang umum digunakan. Ada yang menggunakan alat atau piranti-piranti benda mati, dan ada juga seperti dialami hamba perempuan tadi, roh tenung itu sengaja dimasukan kedalam tubuh manusia atau binatang. Dengan keahlian itu, para penyihir atau tuan dari perempuan tadi mendapat uang. Artinya ia menjual jasa keahliannya itu.
Mungkin inilah yang mengganggu Paulus. Meskipun roh itu berkata hal yang benar, namun Paulus bisa saja kuatir kalau orang-orang di tempat itu mengira Paulus membayar seorang penyihir demi kepentingannya. Sebab bila disebutkan di teks bahwa para tuan dari perempuan itu mendapat banyak uang, berarti banyak juga orang yang menggunakan jasa penyihir di tempat itu. Dan Paulus tampak harus berhati-hati dengan hal ini, karena jangan sampai orang menjadi percaya karena kata-kata roh tenung itu. Padahal jika saja Paulus mau menggunakan kesempatan itu, mungkin saja ia akan semakin terkenal karena roh itu. Namun ternyata Paulus memilih mengusir roh itu dengan menyebutkan nama Yesus Kristus.
Di sinilah kehati-hatian Paulus penting untuk dicermati. Bahwa rupanya ia tidak mau memanfaatkan situasi dan mengambil keuntungan untuk dirinya. Meskipun bisa saja keternarannya membuat Paulus lebih mudah diterima orang. Namun dari Paulus kita dapat belajar bahwa mewartaan Injil harus dijernihkan dari kepentingan untuk menguntungkan diri sendiri. Keduanya haruslah tegas dibedakan. Biarlah orang percaya hanya kepada nama dan pekerjaan Tuhan saja.
Pdt. Hizkia Fredo V., S.Si., M.Fil.