(0271) 625546
27 Maret 2023
Bacaan Alkitab :
Bahan Renungan :
Kemudian bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata; “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. (Bilangan 21:7)
Tidaklah mudah bagi Musa membimbing bangsa Israel. Dalam usaha menghayati jalan keselamatan, bangsa Israel merupakan bangsa yang mudah putus asa dan suka menuntut. Di tengah perjalanan ke Kanaan yang panjang itulah bangsa Israel sering mengeluh dan protes. Hingga suatu kali mereka menentang Allah dan Musa sebab mereka kelaparan.
Memang, rasa lapar mudah menjadikan manusia tidak bisa mengontrol dirinya. Hal itu umum terjadi karena secara naluri-alamiahnya, sebagai makhluk hidup manusia mempertahankan kelangsungan hidupnya salah satunya dengan makan. Maka kalau kita amati lingkungan di sekitar kita, betapa keras orang-orang bekerja dan melakukan segala upaya untuk bisa makan. Tidak peduli terik siang dan dingin malam, bahaya pun dihadapi demi bisa makan.
Beberapa pekan ini, di sadari atau tidak, kita tengah menyongsong suatu masa yang banyak dengan kesulitan. Dengan bencana yang tengah berlangsung, bukan tidak mungkin kehidupan kita selalu berada dalam ancaman. Beberapa orang mungkin sudah merasakan betul dampaknya. Beberapa sakit, resah sebab kelihangan pekerjaan dan mulai kesulitan untuk makan. Di belahan dunia lain, bahkan situasi semacam ini mendorong pada potensi kerusuhan di wilayah-wilayah krisis. Hal ini sejatinya bukan hanya menjadi persoalan bagi negara, namun juga bagi iman kita.
Tentu peristiwa keluh kesah bangsa Israel bukanlah sikap yang patut untuk dicontoh. Protes, melawan pemimpin dan memberontak kepada Allah adalah cermin dari bangsa yang kurang menyadari berkat penyertaan Allah. Dan itu memalukan, karena Allah tidak menghendaki sifat yang demikian. Yang harus kita yakini adalah bahwa Allah memiliki caraNya sendiri untuk menolong umatnya. Sebagai umat yang percaya kita perlu belajar percaya dan yakin bahwa kita dituntun bukan untuk kesia-siaan. Karena dalam setiap perjalanan sejarah, di balik setiap kesulitan ada bentuk-bentuk berkat yang tersembunyi sebagai cara Allah membentuk umatnya.
Termasuk ketika kita harus menghayati keadaan yang sulit hari-hari ini. Satu-persatu masalah muncul dan semakin menghimpit janganlah lalu menjadi alasan untuk protes dan memberontak. Sebagai umat yang dipilih, justru kita tengah dituntun untuk mencermati berbagai berkat sekaligus kesempatan untuk bersaksi dalam iman. Keluh kesah dan keputus-asaan tidak merubah keadaan. Namun kesadaran untuk menyadari berkat yang ada dapat menerbitkan harapan akan keselamatan. Jangan ragu untuk mewujudkan syukur atas berkat, sebagai kesaksian sebuah iman apapun bentuknya. Sebab, ada banyak saudara kita yang memerlukan topangan, kiranya kesaksian kita dapat kembali menerbitkan harapan bagi mereka.
Pdt. Hizkia Fredo V., S.Si., M.Fil.