(0271) 625546
01 Juli 2024
Bacaan Alkitab :
Bahan Renungan :
Beberapa hari sebelum Pentakosta, para murid masih berdiam di suatu tempat untuk berdoa. Sampai Petrus mengusulkan gagasan untuk mencari pengganti Yudas. Dan didapatilah dua nama yang sesuai dengan kriteria sebagai orang yang sudah mengikuti Yesus sejak baptisan hingga kenaikan-Nya ke sorga, yakni Yustus dan Matias. Maka dibuanglah undi untuk memilih salah satu di antara mereka.
Menarik untuk melihat mengapa membuang undi menjadi salah satu metode yang lazim dipakai untuk memilih keputusan yang serius. Para penafsir sepakat, bahwa Para murid kala itu percaya bahwa dengan membuang undi, biasanya dipakai sebuah batu atau kayu kecil, Allah turut menentukan pilihan terhadap orang yang dikehendaki-Nya sebagai rasul. Dan membuang undi, dalam bahasa Yunaninya disebut kleros, yang rupanya kemudian menjadi umum dipahami dalam kaitannya dengan seseorang yang dipilih oleh Allah. Dalam surat Petrus (1 Pet 5:3) misalnya, kata kleros itu dikenakan pada seseorang yang kepadanya dipercayakan. Atau dalam peristilahan gerejawi, kleros ini identik sebagai sebutan bagi para imam.
Maka keterpilihan Matias sebagai rasul, bukan hanya didasarkan pada kriteria yang ditetapkan berdasarkan pemikiran manusia, namun juga melibatkan pilihan Allah. Hal itu perlu menjadi refleksi yang penting menjelang perayaan pentakosta, supaya penghayatan akan karya Roh Kudus kita dapat memperluas cara pandang tentang keterpilihan seseorang untuk ambil bagian dalam karya Allah. Bisa saja cara buang undi adalah metode yang remeh dan sederhana, namun penghayatan akan keterlibatan Allah melalui cara itulah yang menjadikan itu penting dan paling menentukan. Karena terkait masalah keterpilihan, sering kali orang hanya berdebat soal kriteria dan kompetensi berdasarkan standar yang sedemikian rumit. Padahal, bisa jadi Allah sendiri memilih orang-orang yang dipakainya justru dengan cara yang amat sederhana. Inilah mengapa kita perlu selalu mempersiapkan diri, sebab siapa saja bisa dipilih-Nya sebagai orang yang dipercaya untuk suatu tugas.
Pdt. Hizkia Fredo V., S.Si., M.Fil.