(0271) 625546

gkjbaki@gmail.com

Renungan Ibadah

18 Agustus 2024

renungan Ibadah, Hidup Dipimpin Hikmat Kebijaksanaan, LPP Sinode GKJ dan GKI SW Jateng, gereja kristen jawa, gkj, gkj baki, gereja kristen jawa baki, baki, sukoharjo, gkj klasis sukoharjo, klasis sukoharjo, klasis, sinode gkj, sinode

Hidup Dipimpin Hikmat Kebijaksanaan

Bacaan Alkitab :

  • 1 Raja-raja 2: 10 - 12; 3: 3 - 14
  • Mazmur 111
  • Efesus 5: 15 - 20
  • Yohanes 6: 51 - 58

Bahan Renungan :

Setelah memasuki minggu pertama dari tahun kemerdekaan; kita berharap dengan pimpinan himat dan kebijaksanaan menjadi awal penuh semangat pada arah dan tujuan yang lebih baik bagi bangsa. Seperti halnya ungkapan: “Orang bodoh berputar-putar tanpa tujuan (wanders), orang bijak melakukan perjalanan (travels) - Thomas Fuller.” Demikianlah tujuan dari perjalanan bangsa dan hidup kita kiranya dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan.

Sebab ironisnya seringkali yang terjadi, setiap orang berusaha mengasah kemampuan memimpinnya hanya untuk memuaskan ambisinya. Namun lupa bahkan tidak mau belajar dan berupaya agar mampu memimpin dirinya sendiri. Kemampuan untuk memimpin diri sendiri itu sebenarnya bukti bahwa dirinya mau belajar untuk menjadi rendah hati dan mau dipimpin oleh Roh Allah. Orang yang mau dipimpin oleh Roh adalah orang yang hidupnya dipimpin oleh hikmat. Hikmat itu digambarkan seperti pintu tanpa kunci dan terbuka, yang memudahkan kita masuk dan datang kepada Tuhan. Begitulah cara Raja Salomo menerima Hikmat, ia datang pada Tuhan.

Raja Salomo memang baru saja mengalami duka yang mendalam karena kematian Raja Daud. Sekaligus menerima tugas besar untuk memimpin kerajaan Israel. Dalam mengawali pemerintahannya, Raja Salomo menggunakan waktunya untuk berkomunikasi dengan Allah.

Komunikasi antara Salomo dengan Allah adalah wujud kerendahan hati Salomo kepada Tuhan Allah karena telah memberkati hidupnya. Jika kita memperhatikan, melalui sikap yang rendah hati tersebut, terkadung setidaknya dua hal, yakni:

  1. Persembahan sebagai wujud ungkapan syukur pada segala anugerah Allah sejak masa Raja Daud.
  2. Kepercayaan dan harapan akan penyertaan Tuhan, sebagaimana Allah menyertai Raja Daud, juga menyertai Raja Salomo

Wujud percaya dan pengharapan Raja Salomo itu, tergambar melalui permohonannya akan hikmat pengertian dari Tuhan dalam menjalankan pemerintahannya. Kita belajar pada sikap Raja Salomo ini menjadi gambaran bagaimana dirinya begitu mengandalkan Tuhan. Melalui permohonan akan pengertian dan hikmat Tuhan, Raja Salomo ingin Tuhan yang mengambil kendali/kontrol terhadap hidup dan kerajaannya. Seperti Raja Salomo, kitapun juga diajak berserah dan mengandalkan pimpinan Tuhan, sehingga bukan ego dan ambisi kita yang mengendalikan kehidupan kita. namun justru Tuhanlah dalam hikmat-Nya mengambil kendali penuh atas diri kita. Bukankah dalam mengisi kemerdekaan, kitapun diajak untuk menghayati kemerdekaan ini sebagai awal permulaan yang baru. Tentu dengan awal yang baru itulah kita diajak memiliki sikap hidup seperti Raja Salomo, yakni mampu membangun komunikasi dengan Tuhan.

Pertanyaannya kemudian, bagaimana agar hikmat Tuhan itu terus langgeng-lestari dalam kehidupan kita? Kita perlu belajar dari bacaan Mazmur 111. Kitab Mazmur 111 dalam tradisinya dilantunkan saat perayaan awal tahun(Rosh Hashanah) untuk mengawali segala sesuatu dengan mengingat segala kebaikan Tuhan dalam syukur. Bukankah itu yang seharusnya kita lakukan ketika merayakan kemerdekaan, mengawalinya dengan syukur akan karya kebaikan Tuhan sepanjang kemerdekaan bangsa kita.

Walaupun jika kita melihat kehidupan sehari-hari dan perjalanan bangsa Indonesia ada banyak persoalan dan hal yang tidak mudah dilalui, namun Allah tetap berkenan menyatakan keadilan, kebenaran dan kejujuran. Seperti yang dihadapi dan dilalui oleh bangsa Israel. Oleh karena itu yang perlu kita lakukan supaya senantiasa merasakan karya penyertaan Tuhan kita perlu mau hidup dipimpin oleh hikmat Tuhan. Sikap yang kita tumbuhkan untuk mau dipimpin oleh Tuhan, maka kita harus mempunyai sikap takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan berbeda dengan rasa yang membuat kita menjauh atau lari seperti ketika takut pada hal yang mengancam dan berbahaya. Tetapi justru semakin mendekat dalam hormat, kagum dan berserah. sebagaimana kata takut dalam bahasa ibrani ִי ְר ָאה - YIR'AH yang juga bisa berarti patuh.

Maka kita diajak untuk menyadari betul dalam mengawali minggu pertama ditahun kemerdekaan bangsa kita; dengan kepatuhan penuh kepada Tuhan, yakni hanya manut/tunduk pada pimpinan Hikmat-Nya. Sehingga pada akhirnya kebaikan Tuhan menjadi buah yang terus terpelihara bagi kita dalam kehidupan berbangsa, keluarga dan gereja.

Lalu apa yang menjadi tujuan dari kita yang belajar untuk bersedia dan mampu dipimpin oleh Himat dan kebijaksanaan Tuhan? Salah satunya adalah memiliki karakter kehati-hatian dalam menggunakan dan mengelola waktu. Dikatakan waktu adalah hal yang paling berharga namun paling sering disia-siakan. Dalam keprihatinan

seperti inilah Paulus mengajak kita untuk bijak terhadap waktu. Dengan cara memperhatikan dengan seksama, yang dalam bahasa yunani βλέπετε(blepete). Memiliki makna bukan hanya sekedar melihat atau memperhatikan dengan seksama pada satu kesempatan saja, namun dilakukan secara continue (terus-menerus) sepanjang hidup. Jika tidak dilakukan; kita bisa jatuh pada kejahatan, sebagai maksud waktu adalah jahat.

Sebagaimana kita bisa belajar dari kehidupan jemaat Efesus, yang hidup ditengah kondisi perilaku kejahatan yang menggoda untuk dilakukan. Terutama dari segi ekonomi karena kegiatan ekonomi di kuil pemujaan Dewi Artemis, serta kehidupan diluar Kristus yang nampak lebih menyenangkan apabila dilakukan. Kitapun terkadang menjadi sulit menentukan pilihan antara Allah atau dunia, antara kesenangan dunia atau kesetiaan kepada Allah, antara kemakmuran dengan cara yang salah atau melihat berkat Tuhan bukan hanya sekedar angka (uang). Karenanya dalam mengarungi waktu, kita diajak untuk berhati-hati menentukan pilihan. Sebab apa yang kita pilih sekarang menentukan apa yang kita tuai dimasa depan.

Tujuan kedua bagi kita yang mau belajar dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan Tuhan adalah, mampu melihat kehendak Kristus yang tidak ingin terpisah lagi dengan manusia. Melalui karya keselamatan yang ditandai dalam tubuh dan darah-Nya. Sebagaimana disabdakan oleh Kristus tentang memakan- meminum daging dan darah-Nya, tentu memiliki arti menerima pengorbanan-Nya. Bagi orang yang menerima, percaya dan disatukan kepada pengorbanan Yesus, merekalah yang memiliki hidup kekal. Penegasan Kristus akan daging dan darah-Nya sebagai yang sebenar-benarnya makanan dan minumam, tentu memiliki arti sebagai yang sejati dan utama bagi manusia. Pengorbanan Yesuslah menjadi kebutuhan utama manusia yang dianugerahkan Allah.

Selanjutnya setiap kita yang mau menerima pengorbanan Yesus, memiliki janji: “hidup oleh Aku” artinya Kristus menjadi sumber hidup, daya hidup dan energi penggerak kehidupan kita. Secara sederhana kehidupan setiap kita dipimpin oleh Kristus sendiri. Pengajaran inipun disampaikan di Kapernaum yang dalam bahasa ibrani ָכּ ָפר ַנחוּם - KAFAR-NAKHUM, artinya: desa dari Nahum atau "penebusan/pembebasan yang memberi penghiburan.” Maka tentu pengajaran tentang pengorbanan Yesus; yang adalah kehidupan kekal ini, tidaklah secara kebetulan disampaikan di Kapernaum. Sebab sebenarnya juga adalah penggambaran tentang memujudkan keadaan dalam penebusan dan penghiburan, seperti arti dari Kapernaum itu sendiri. Inilah buah dari setiap orang yang bersedia dipimpim Hikmat dan Kebijaksanaan Tuhan.

Maka saat kita belajar mau dipimpin Hikmat Allah, kita perlu mengupayakan terbebas dari kebebalan, keegoisan, keserakahan, ketidakpedulian, kesalahpahaman, dll. Serta saat kebijaksanaan memimpin kita, dalam perzirahan rohani, mau dituntun untuk pulih dari kedukaan, kesedihan, kepahitan, kekecewaan, keputusasaan, dll. Sebab suasana “Kapernaum” itulah suasana atau keadaan yang diupayakan Kristus dan siapa saja yang didalam hidupnya terpimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan-Nya. Amin

kebaktian, kebaktian online, live streaming, gereja kristen jawa, gkj, gkj baki, gereja kristen jawa baki, baki, sukoharjo, gkj klasis sukoharjo, klasis sukoharjo, klasis, sinode gkj, sinode