(0271) 625546
13 Februari 2023
Bacaan Alkitab :
Bahan Renungan :
Tetapi ia berkata kepada mereka; Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga. (Yohanes 5:17)
WFH (Work from home), adalah salah satu kampanye pemerintah untuk mengarahkan masyarakat dapat membatasi aktivitasnya di luar rumah karena wabah. Hal ini menimbulkan dampak yang tidak sederhana. Sebagian orang bisa dengan mudah memutuskan untuk tidak meninggalkan rumah karena segala kecukupan yang dimilikinya. Namun sebagian lain tidak. Mereka harus bekerja demi kebutuhan hari demi hari dalam keterbatasannya. Perdebatan pun terjadi, saling sinis dan cenderung saling menyalahkan.
Peristiwa penyembuhan dalam Yoh 5:1-18 pun dilatari dengan perdebatan serupa. Yesus dikritik karena ia dianggap melanggar aturan untuk tidak melakukan pekerjaan di hari Sabat. Meskipun jelas bahwa pekerjaan Yesus nyata membawa kesembuhan bagi si lumpuh, namun sebagian orang tidak suka dengan apa yang Yesus lakukan. Hal itu semakin fatal, karena tidak hanya menyalahkan, mereka membenci dan ingin membunuh Yesus karena Ia mengaku bahwa pekerjaan yang dilakukan-Nya dilandasi pengakuannya sebagai anak dari Allah Bapa.
Memang dalam bacaan Injil banyak diceritakan bahwa orang Yahudi di masa Yesus cenderung salah mengerti. Mereka tidak paham bahwa pengakuan Yesus akan Allah sebagai Bapa-Nya adalah sebuah refleksi dari iman ketaatan untuk melaksanakan tugas dari Allah. Dan justru dengan perbuatan Yesuslah kita dapat mengenali pekerjaan Allah, karena segala yang dilakukan dilandasi oleh kehendak Allah sendiri.
Apa yang dialami Yesus menunjukkan pada kita, bahwa tidak mudah melakukan sesuatu yang benar dan sesuai dengan kehendak Allah. Karena setiap hal yang kita lakukan dalam kondisi terbatas, bisa disalah pahami oleh orang lain. Maka, satu hal yang mendasar dan perlu adalah baik bila kita melandasi segala yang kita lakukan dan kerjakan dengan keyakinan akan penyertaan Allah. Tidak perlu kita memperdebatkan mana pekerjaan dan perbuatan yang benar. Justru marilah saling mendukung, bekerja sama dan menyerahkan setiap pekerjaan pada Allah dalam doa, karena Allah turut bekerja dalam segala keadaan, dengan segala cara dan melalui siapa saja.
Pdt. Hizkia Fredo V., S.Si., M.Fil.