(0271) 625546

gkjbaki@gmail.com

Renungan Umum

24 April 2023

renungan Umum, Keseimbangan, Pdt. Hizkia Fredo V., S.Si., M.Fil., gereja kristen jawa, gkj, gkj baki, gereja kristen jawa baki, baki, sukoharjo, gkj klasis sukoharjo, klasis sukoharjo, klasis, sinode gkj, sinode

Keseimbangan

Bacaan Alkitab :

  • Lukas 24 : 48-49

Bahan Renungan :

Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi. (Luk 24:48-49 ITB)

Setelah peristiwa di Emaus, diceritakan bahwa Kleopas dan temannya bergegas kembali ke Yerusalem untuk menemui kesebelas murid. Dan sesampainya di sana mereka pun bercerita tentang apa yang mereka alami. Pada saat itu juga Yesus menampakkan diri di tengah mereka. Namun, meskipun beberapa di antara mereka bersaksi sudah bertemu dengan Tuhan. Barang tentu memang kesimpang-siuran kabar membuat para murid masih ragu.

Oleh sebab itu, Yesus yang menampakkan diri kepada mereka menunjukkan beberapa lukanya untuk meyakinkan mereka. Dan di saat yang sama, Yesus juga memberi penjelasan tentang inti nubuat Kitab Suci tentang jalan hidup mesias. Dari sini, setidaknya dapat kita lihat bagaimana sebuah proses untuk percaya setidaknya memerlukan dua unsur; pertama adalah perlunya pengalaman yang langsung dirasakan dalam kenyataan, dan yang kedua adalah perlunya pemahaman akan Kitab Suci/ firman Tuhan. Keduanya berdampingan.

Mengapa pengalaman dan pemahaman itu penting dipahami bersama? Seperti yang dialami oleh para murid, kesaksian dari orang lain ternyata belum cukup untuk membuat mereka langsung yakin. Bahkan ketika Yesus sendiri menunjukkan luka-luka-Nya dan meminta makan, masih ada rasa takut dan ragu. Oleh sebab itu, Yesus tidak berhenti di situ. Ia kemudian mulai menjelaskan isi Kitab Suci, untuk membantu mereka lebih memahami misi seorang mesias dalam diri Yesus. Di sinilah dapat kita pahami adanya peran sentral pengalaman kenyataan dan pemahaman akan firman sebagai dua hal yang harus direfleksikan secara bersamaan.

Dalam upaya menghayati kehadiran Tuhan, peristiwa Yesus menampakkan diri kepada para murid dapat kita pahami sebagai peristiwa iman yang mungkin kita alami juga. Karena dalam praktik, iman kepercayaan akan selalu bertegangan dengan nalar. Jika tegangan ini tidak seimbang, akan muncul gejolak.

Sebagai contoh, gejolak itu muncul dalam perasaan para murid yang takut dan ragu. Karena bisa jadi, kebangkitan dan kemunculan itu Yesus tidak masuk akal atau masih di luar nalar mereka. Maka Yesus pun membantu mereka untuk lebih memahami kondisi tersebut dengan mengajar mereka dengan informasi dalam firman. Dalam hal ini diandaikan bahwa firman Tuhan dianggap dapat memberi jawaban terhadap hal-hal yang ada di luar nalar mereka.

Demikianlah peran nalar dan firman dalam hidup orang percaya memang harus seimbang. Karena dalam kehidupan nyata, kita tidak dapat sepenuhnya mengandalkan nalar, atau di sebaliknya hanya mengandalkan firman saja. Hidup hanya dengan nalar sering kali justru memunculkan keragu-raguan dan mungkin juga ketakutan, karena pengalaman akan kehadiran Tuhan memang tidak selalu bisa dinalar. Sementara hidup hanya dengan firman seringkali menjadikan orang menjadi naif dan tidak masuk akal.

Maka keduanya harus dihayati secara berimbang untuk dapat bertindak secara bertanggung jawab. Berkaca dari pengalaman para murid, Yesus sendiri memakai pengalaman nyata sembari memberi penjelasan akan firman untuk meyakinkan mereka.

renungan Umum, Keseimbangan, Pdt. Hizkia Fredo V., S.Si., M.Fil., gereja kristen jawa, gkj, gkj baki, gereja kristen jawa baki, baki, sukoharjo, gkj klasis sukoharjo, klasis sukoharjo, klasis, sinode gkj, sinode

Pengisi Renungan

Pdt. Hizkia Fredo V., S.Si., M.Fil.

kebaktian, kebaktian online, live streaming, gereja kristen jawa, gkj, gkj baki, gereja kristen jawa baki, baki, sukoharjo, gkj klasis sukoharjo, klasis sukoharjo, klasis, sinode gkj, sinode