(0271) 625546

gkjbaki@gmail.com

Renungan Ibadah

29 Oktober 2023

renungan Ibadah, Bertumbuh dalam Kebiasaan Positif, LPP Sinode GKJ dan GKI SW Jateng, gereja kristen jawa, gkj, gkj baki, gereja kristen jawa baki, baki, sukoharjo, gkj klasis sukoharjo, klasis sukoharjo, klasis, sinode gkj, sinode

Bertumbuh dalam Kebiasaan Positif

Bacaan Alkitab :

  • 1 Tesalonika 2: 1 - 8

Bahan Renungan :

Pasti tidak asing dengan peribahasa ini anak polah bapa kepradah yang artinya seorang ayah atau bapak yang menanggung malu atau merasakan akibat dari tindakan yang telah dilakukan oleh sang anak. Tentu kita tidak ingin hal buruk terjadi pada orang-orang di sekitar kita karena mereka melakukan hal yang salah akibat dari kebiasaan yang salah.

Dr. Masaru Emoto penulis buku terlaris New York Times lahir pada 22 Juli 1943 di Yokohama Jepang. Ia terkenal berkat paparan penelitian resonansi kristal air yang ditangkap melalui foto mikroskopis. Masaru mencoba membuktikan bahwa air tidak hanya berbicara tentang senyawa H2O saja. Penelitiannya menunjukan bahwa pikiran, kata-kata, emosi, doa, dan musik memilik efek langsung pada pembentukan kristal air. Dan karena manusia sebagian besar adalah air, pikiran dan kata-kata itu dapat memengaruhi perkembangannya. Bila hal-hal yang baik ditangkap oleh air maka bentuk kristalnya akan indah. Tetapi jika sebaliknya, kata-kata yang buruk maka yang dihasilkan bentuk kristal yang jelek.

Jika air saja dapat dipengaruhi oleh kata-kata atau suara- suara yang ada disekitarnya, demikian juga dengan manusia sebab 70% tubuh manusia terdiri dari air. Bila kita ingin agar kita maupun orang-orang di sekitar kita termasuk anak-anak kita dapat bertumbuh dengan baik, maka masing-masing kita harus menjadi lingkungan yang baik. Lingkungan yang baik bisa kita mulai dari:

  1. Perkataan dan nasihat yang membangun
    Perkataan dan nasihat yang kita sampaikan haruslah membangun dan memotivasi mereka menjadi yang baik. Kebiasaan mempraktikkan keramahan melalui 5 S yaitu “Sapa, Salam, Senyum, Sopan dan Santun” akan membuat semua bertumbuh dengan baik. Seperti halnya Paulus ketika menasihati Jemaat di Tesalonika, ia bersikap ramah layaknya seorang Ibu yang mengasuh dan merawat anaknya. Demikian pula kita diundang untuk dapat bersikap ramah dalam mengasuh dan merawat anggota keluarga kita maupun juga anggota gereja.
  2. Dasarnya kasih sayang
    Sikap ramah yang diteladankan Paulus didasari oleh kasih sayangnya terhadap Jemaat seperti yang disampaikannya di dalam ayat 8. Pengalaman akan kasih Allah dalam hidupnya itulah yang membuat Paulus dapat mengasihi. Paulus “telah dipengaruhi” oleh kasih dan kebaikan Tuhan sehingga Paulus menjadi pribadi yang baik. Apa yang dialami oleh Paulus semestinya juga kita alami. Sebagai orang Kristen kita pasti mengalami kasih dan kebaikan Allah. Dan kita bisa menjadi baik dan terbiasa melakukan kebiasaan yang baik karena Allah telah “mempengaruhi” kita dengan kasih-Nya. Dengan demikian kita juga diminta untuk membawa pengaruh yang baik kepada orang-orang di sekitar kita dengan mempraktikkan kasih sayang. Kebiasaan mengasihi dalam bentuk berbagi makanan dan berkat-berkat yang kita miliki akan memberi dampak positif bagi sesama kita
  3. Hidup yang berpusat pada Allah
    Walaupun tidak ada nasihat dari Paulus kepada Jemaat untuk membiasakan diri berelasi dengan Tuhan dalam doa. Namun tersirat bahwa kehidupan doa Paulus lah yang membuatnya dapat memahami bahwa pelayanan yang dilakukannya atas perkenanan Tuhan. Kebiasaan berelasi dengan Tuhan melalui doa-doanya membuat ia dapat melihat dan mengalami pertolongan Tuhan ketika ia memberitakan Injil. Paulus memberikan teladan bagi kita agar kita dapat bertumbuh dan berbuah sesuai kehendak Tuhan melalui kebiasaan berdoa. Doa membuat kita dimampukan Tuhan untuk mengenal kehendak-Nya dan tetap setia menjalani kehidupan ini apapun tantangannya. Kebiasaan ini perlu kita wariskan kepada anggota keluarga kita, supaya meraka pun menjadi pribadi-pribadi yang berkenan kepada Allah.

Meski minggu ini adalah minggu penutupan bulan keluarga dan tema-tema tentang pembinaan keluarga telah selesai, namun bukan berarti bahwa mendidik, mengasuh dan merawat keluarga dalam kasih sayang juga selesai. Justru saat ini kita semua ditantang untuk dapat mempraktikkan apa yang telah didengar dan dicontohkan dalam membangun dan menumbuhkan diri sendiri dan keluarga melalui kebiasaan yang baik dan yang berkenan kepada Tuhan. Bukan proses yang mudah, bukan pula proses yang sulit. Selama ada kemauan berubah dan ingat untuk mengandalkan Tuhan, maka niscaya kita semua dimampukan menjadi pribadi yang baik dan berkenan kepada Tuhan serta membawa dampak yang positif. Amin.

kebaktian, kebaktian online, live streaming, gereja kristen jawa, gkj, gkj baki, gereja kristen jawa baki, baki, sukoharjo, gkj klasis sukoharjo, klasis sukoharjo, klasis, sinode gkj, sinode