(0271) 625546

gkjbaki@gmail.com

Renungan Ibadah

09 April 2023

renungan Ibadah, Paskah Pagi : Mewartakan Kebangkitan Kristus, Memulihkan Hubungan dan Persatuan, LPP Sinode GKJ dan GKI SW Jateng, gereja kristen jawa, gkj, gkj baki, gereja kristen jawa baki, baki, sukoharjo, gkj klasis sukoharjo, klasis sukoharjo, klasis, sinode gkj, sinode

Paskah Pagi : Mewartakan Kebangkitan Kristus, Memulihkan Hubungan dan Persatuan

Bacaan Alkitab :

  • Kisah Para Rasul 10 : 34-43
  • Mazmur 118 : 1-2; 14-24
  • Kolose 3 : 1-4
  • Yohanes 20 : 1-8

Bahan Renungan :

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Seorang ayah yang menderngar berita bahwa anaknya di perantauan sedang menderita sakit, tentu sedih hatinya. Dia berharap dan berdoa agar anaknya segera sembuh dan pulih. Sebaliknya ketika mendapat kabar bahwa anaknya sudah sembuh, hatinya gembira. Berita yang baik dan benar akan membuat pendengarnya senang. Demikian pula sebaliknya. Di dalam hubungan antar manusia ada aneka berita yang mempengaruhi kehidupan bersama. Relasi akan terganggu bahkan bisa rusak ketika terjadi komunikasi tidak baik, berita yang tersebar tidak jelas bahkan kandungan isinya tidak benar (hoax).

Fakta yang ada di sekitar kita akhir-akhir ini adalah beragamnya kabar buruk yang sangat merisaukan, khususnya umat percaya. Di media sosial aneka berita bohong, hoaks, konten-konten yang mengandung fitnah, gosip dan ujaran kebencian yang dikemas dalam bentuk teks, suara dan gambar (video), lalu disebarkan lewat media sosial dan medium-medium lain. Hal itu sangat merisaukan sebab berpotensi merusak relasi antar manusia. Kita berharap berita-berita yang tersebar adalah berita gembira. Berita itu akan menumbuhkan pengharapan dan optimisme bersama.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Kabar tentang kebangkitan Yesus adalah berita gembira. Kegembiraan itu pantas dirayakan dan diwartakan. Kita belajar dari Petrus ketika mewartakan kebangkitan Kristus di hadapan orang-orang Yahudi yang sangat ekslusif dalam hal berelasi dengan sesama. Agama membatasi kesatuan umat manusia. Petrus bersaksi bahwa kebangkitan Tuhan Yesus mempersatukan kehidupan. Kebangkitan-Nya menegaskan bahwa Allah mengasihi semua orang. Ia tidak memilah-milah manusia menurut ukuran manusia. Segala bangsa yang takut akan Dia dan mau menjalankan kebenaran akan berkenan di hadapan-Nya.

Apa yang membuat pikiran dan pemahaman Petrus sedemikian terbuka bagi semua orang? Ia telah dicelikkan oleh Allah melalui perjumpaannya dengan Kornelius. Dalam perikop tersebut, kita bisa melihat pergumulan dan perjuangan Petrus dalam memahami kehendak Allah yang universal. Dalam kesaksiannya, Petrus menyatakan bagaimana hidupnya bersaya Yesus. Tatkala ia bersama dengan Yesus; mulai dari Galilea dan di seluruh tanah Yudea; sejak Yesus dibaptiskan, Allah mengurapi-Nya dengan kuasa Roh Kudus. Ia menyembuhkan orang sakit karena dikuasai iblis. Petrus juga menjadi saksi kematian dan kebangkitan-Nya. Semua itu adalah tuturan kisah tentang Kristus dan kasih-Nya kepada semua orang. Berita yang disampaikan dalam Kisah Para Rasul itu menunjukkan bahwa apa yang dikatakan Petrus adalah kebenaran sebagi buah dari pengalamannya. Pengalaman iman tentang kebangkitan Yesus yang mempersatukan itu perlu diwartakan.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Mewartakan kabar baik tentang kebangkitan-Nya sampai sekarang tetap relevan. Di zaman teknologi informasi komunikasi yang sangat canggih seperti saat ini, pewartaan bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Media komunikasi seperti media sosial dan media arus utama adalah solusi bagi kita untuk memberitakan kabar sukacita kepada siapa pun ke seluruh dunia.

Tema Masa Paska kita tahun ini ialah “Kebangkitan Kristus Menggerakkan Rekonsiliasi dan Persatuan.” Melalui tema ini, kita diajak untuk menghayati peristiwa kebangkitan Kristus bagi kehidupan umat beriman dan kehidupan bersama dengan warga bumi lainnya.

Supaya pemberitaan tentang kebangkitan Kristus menjadi pewartaan yang hidup, kita mendasarinya dengan iman. Iman pada Kristus yang bangkit harus sungguh-sungguh, tidak setengah-setengah. Di tengah perjumpaan dengan aneka ajaran yang beredar di berbagai media sosial saat ini, iman yang setengah-setengah mudah goyah. Melalui surat Paulus kepada jemaat Kolose kita belajar bagaimana meneguhkan iman. Umat Allah yang telah menerima Kristus Yesus hendaklah hidup di dalam Dia dengan sungguh-sungguh. Dengan kesungguhan hati, iman pada kebangkitan menjadikan kita kuat.

Kolose 2:12 berbunyi,”Karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaamu kepada kerja kuasa Allah”. Berdasar uraian itu maka Kolose 3:1-4 menegaskan seperti apa kebangkitan itu. Dalam baptisan, orang Kristen mati dan bangkit kembali. Bila demikian, orang Kristen harus bangkit setiap hari bersama Kristus. Kebangkitan bersama Yesus diwujudkan melalui hidup yang terarah pada Dia. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah: mencari perkara-perkara yang di atas (Kol. 3:1) bukan bermakna bahwa hidup dalam Kristus itu abstrak. Mencari perkara-perkara yang di atas adalah ajakan bagi orag Kristen untuk memiliki cara pandang surgawi dan mengerjakan cara pandang itu di bumi. Dengan bahasa lain, Jefri Sudirgo mengatakan bahwa berpikir rohani (mencari perkara di atas) tidak identik dengan idealisme mengawang-awang, tetapi justru sebaliknya adalah cara paling mendarat dalam menjalani hidup yang berhikmat. Inilah buah iman dari kebangkitan Yesus. Bangkit bersama Yesus berarti menghadapi realitas dengan hikmat Allah.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Dunia di masa kini sangat membutuhkan pertolongan Allah. Melalui pewartaan kebangkitan-Nya kita dipanggil untuk turut serta mewujudkan perubahan supaya dunia mengalami Allah dan menyatu dengan Tuhan dan sesama. Melalui Yohanes 20:1-8, kita belajar dari firman Tuhan. Pada bagian awal kita melihat Maria mengatakan kepada murid-murid lainnya, “Tuhanku telah diambil orang”. Petrus dan beberapa murid yang lain mendengar berita dari Maria. Berita hilangnya mayat Yesus menghebohkan. Mereka lupa bahwa Tuhan Yesus pernah mengatakan bahwa Ia harus mati, namun akan bangkit pada hari ketiga. Yohanes 20:9 mengatakan bahwa selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati. Di antara murid-murid yang shock dengan berita hilangnya mayat Yesus, ada satu murid yang percaya pada kebangkitan Yesus. Yohanes 20:8 menyebut,”Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya”.

Murid “yang lain” itu adalah murid yang mengalami kasih Yesus. Pengalaman dikasihi membuatnya tenang dalam menghadapi kabar heboh yang tidak sesuai isi Kitab Suci. Sikap tenang itu membuatnya “eling” dengan berita Kitab Suci. Ia juga “waspada” di tengah pemberitaan hilangnya mayat Yesus. Murid itu menjadi teladan bagi kita untuk mendengarkan berita Kitab Suci dan memberitakan isi Kitab Suci.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Pada Minggu Paska ini, kita semua mengalami kebangkitan Tuhan Yesus. Marilah kita mewartakan kebangkitan-Nya sebagai berita yang menguatkan dan membangkitkan saudara-saudara kita dengan wujud :

  1. Tetap hidup dan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.

    Hidup sebagai orang percaya tentu tidak sekadar hidup seperti kebanyakan orang, apalai di era modern seperti sekarang ini. Hidup diwarnai dengan mengahayati pengalaman bersama Tuhan dan mengingat akan perbuatan-perbuatan yang Tuhan lakukan dalam kehidupan kita yang selalu menyertai baik dalam keadaan baik ataupun tidak baik. Ini akan membangkitan hidup kita dan orang lain yang mendengar cerita pengalaman kita tentang perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib. Orang lain akan senang berkawan dengan kita.

  2. Merasakan hidup dan pengharapan sebab Tuhan.

    Hidup anak-anak Tuhan yang selalu baru dan mempunyai pengharapan akan masa depan membuat kita bergairah untuk menjalani hidup. Tuhan adalah pengharapan kita yang pasti. Tuhan mempunyai rancangan damai sejahtera bagi anak-anak-Nya yang selalu hidup berpengharapan kepada-Nya karena Ia tidak akan menyerahkan umat-Nya kepada maut jika kita setia. Dalam kehidupan jemaat kita bisa saling menguatkan dan merawat relasi kita dengan sesama terutama dengan saudara seiman

  3. Selalu berbakti dan terus mengucap syukur kepada-Nya.

    Orang yang hidupnya selalu bersyukur akan merasakan hidupnya baik bahkan pada saat menderita. Hidup yang penuh dengan ucapan syukur akan menjadi kesaksian bagi dunia. Berbeda orang yang tidak pernah beribakti kepada Tuhan dan selalu mengeluh, ia akan merasakan hidupnya berat dan menjadi beban bagi orang lain sehingga hubungan dengan sesamanya akan tidak baik. Sebaliknya hidup yang selalu bisa menerima setiap keadaan dan bisa selalu bersyukur, itu menyenangkan.

Marilah kita berpikir dan berbuat seperti isi Kitab Suci. Hal ini menjadi pendorong umat agar mampu menyatakan kesaksian iman melalui perbuatan-perbuatan yang memuliakan Tuhan. Dengan demikian kita hidup dalam kebenaran firman-Nya dan mau terus menceritakan perbuatan-perbuatan Allah dalam seluruh hidup. Kita memperbaharui hidup melalui kuasa kebangkitan-Nya serta Roh Kudus yang bekerja di dalam hati kita. Allah memberi anugerah dan menopang kehidupan kita baik sebagai pribadi maupun hubungan kita dengan sesama. Selamat Paska, selamat mewartakan kebangkitan Kristus dan memulihkan kehidupan bersama Kristus yang bangkit. Tuhan memberkati. Amin.

kebaktian, kebaktian online, live streaming, gereja kristen jawa, gkj, gkj baki, gereja kristen jawa baki, baki, sukoharjo, gkj klasis sukoharjo, klasis sukoharjo, klasis, sinode gkj, sinode